BUNGA RAMPAI KAJIAN KEPEMIMPINAN KONTEMPORER: : Pendekatan Aplikatif Lintas Bidang
Synopsis
Kepemimpinan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah umat manusia dan telah menjadi salah satu fokus dari tulisan-tulisan kuno. Salah satu tulisan tertua yang mendiskusikan kepemimpinan adalah Bhagavad Gita, sebuah bagian dari Kitab Mahabharata, yang memuat dialog antara Sri Krishna dan Arjuna. Dialog tersebut memuat prinsip-prinsip kepemimpinan yang bersumber, di antaranya, dari kesadaran diri, perilaku etis, ketahanan, kepemimpinan yang melayani, integritas, visi, kolaborasi, dan pertumbuhan berkelanjutan. Beberapa prinsip ini masih relevan dalam upaya kita untuk mendiskusi kepemimpinan dan peran pemimpin di masa sekarang.
Para pemimpin saat ini menghadapi banyak sekali tantangan dalam menjalankan peran mereka di tengah kondisi yang kompleks dan cepat berubah. Beberapa tantangan utama yang dihadapi meliputi ketidakpastian dan volatilitas, disrupsi teknologi, dampak globalisasi, keberagaman dan inklusivitas, penegakan etika, perubahan geopolitik dan geoekonomi, dan pengembangan diri. Tantangan-tantangan ini menuntut para pemimpin untuk dapat beradaptasi, visioner, inklusif, dan etis. Mereka harus memiliki keterampilan komunikasi yang kuat, kemampuan untuk berkolaborasi, dan ketahanan untuk mengatasi masalah yang kompleks.
Mengingat tantangan-tantangan yang dihadapi tersebut, LSPR Centre for Leadership dan LSPR Publishing berinisiatif menerbitkan sebuah publikasi bunga rampai yang berfokus pada isu kepemimpinan. Tulisan-tulisan yang dimuat dalam bunga rampai ini berisi analisis terhadap isu kepemimpinan ditinjau dari berbagai aspek—personal-emosional, sosial, politik, dan budaya—dikaitkan dengan fenomena zaman kiwari, seperti teknologi, digitalisasi, media, dinamika organisasi/korporasi, pendidikan, dan konflik.
Buku “Bunga Rampai Komunikasi Kepemimpinan” kali ini dibuka dengan tulisan yang membahas semiologi kepemimpinan. Tulisan ini disumbangkan oleh Dr. J. A. Wempi dan Dr. Chrisdina yang membahas tentang bagaimana tanda-tanda tercipta, dipertahankan, dan memudar ketika digunakan oleh seorang pemimpin dalam kepemimpinannya, terutama berkaitan dengan komunikasi politik beberapa presiden Indonesia.
Selanjutnya, tiga tulisan secara spesifik membahas tentang kepemimpinan di media. Pertama, Dr. Rubiyanto yang mendiskusikan tentang kompleksitas kepemimpinan di media, terutama media televisi, yang harus menyeimbangkan dua perspektif berbeda, yaitu perspektif media dan perspektif pasar. Selanjutnya, Dr. Joevi Roedyati memaparkan bagaimana media sosial dimanfaatkan selama presidensi Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi G-20 di Bali tahun 2022. Tulisan ketiga yang berhubungan dengan isu kepemimpinan dan media disumbangkan oleh Dr. Lestari Nurhajati yang membahas tentang wacana para pemimpin politik Indonesia di media-media berita daring.
Aspek teknologi dalam kepemimpinan juga mendapat tempat dalam buku ini. Dr. Rino F. Boer memulai paparannya tentang kepemimpinan digital dan tantangan yang dihadapi para pemimpin. Kemudian, Dr. Yuri Alfrin Aladdin melanjutkan tema yang berhubungan dengan teknologi ini melalui sumbangan analisisnya tentang gaya kepemimpinan “E-Leadership” di era digital saat ini.
Isu kepemimpinan dalam dunia pendidikan tidak luput menjadi perhatian para penulis di buku ini. Dr. Andre Ikhsano, misalnya, menyumbangkan analisisnya tentang komunikasi kepemimpinan di lingkungan lembaga pendidikan tinggi. Dari sisi pengalaman personal seorang pendidik, Dr. Joe Harianto memaparkan tentang apa dan bagaimana aplikasi dari kepemimpinan penyayang (Compassionate Leadership).
Diskusi kemudian dilanjutkan dengan tulisan mengenai kepemimpinan pada tingkatan praktis yang berhubungan dengan perubahan, risiko, dan konflik. Pertama, Dr. Edhy Aruman mendiskusikan secara mendalam tentang kepemimpinan dalam transformasi yang terjadi dalam perusahaan. Kemudian, mengingat pentingnya membahas hubungan antara komunikasi risiko dan kepemimpinan, Dr. Taufan Teguh Akbari memberikan sumbangan pemikirannya tentang komunikasi risiko dan kepemimpinan manajemen bencana di Indonesia. Tulisan pamungkas di buku disumbangkan oleh Dr. Rudi Sukandar yang membahas tentang aspek emosional dalam kepemimpinan di tengah konflik di tataran organisasi maupun masyarakat.
Sebagai penutup, kami berharap kiranya buku ini dapat menyumbang terhadap diskusi tentang kepemimpinan. Tiada gading yang tak retak. Kritik dan saran sangat kami harapkan agar kami dapat melakukan perbaikan untuk meningkatkan kualitas tulisan di buku bunga rampai kepemimpinan volume selanjutnya. Selamat membaca.
Editor,
Rudi Sukandar & Taufan Teguh Akbari